Asscholmedia.net – Civitas Akademika STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan sukses gelar Wisuda ke X di Gedung Serbaguna Rato Ebuh, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1, Kasorjan, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, Kamis (13/01/2022). Tercatat jumlah wisudawan kali ini sebanyak 175 mahasiswa dengan rincian terdiri dari 40 wisudawan Program Studi Bahasa Arab (PBA), 100 wisudawan Program Studi Ekonomi Syariah (ESy) dan 35 wisudawan Program Studi Hukum Pidana Islam (HPI).

Dalam kesempatan wisuda yang ke X ini, terlaksana sangat istimewa dengan kehadiran yang terhormat Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Maruf Amin. Dalam agenda menghadiri acara Wisuda STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, Beliau dijadwalkan memberikan orasi ilmiah dikalangan civitas akademika STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.

Setidanya terdapat 5 hal penting yang disampaikan oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Maruf Amin dalam orasi ilmiahnya. Pertama, mendorong penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Penguasaan iptek pun juga harus diimbangi dengan penguatan keimanan, nasionalisme, dan akhlak mulia.

Tujuannya agar pemanfaatan iptek benar-benar membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara, sementara kita tetap mampu menjaga identitas diri di tengah berbagai tantangan dunia modern.

Kedua adalah pengembangan pendidikan berbasis teknologi digital. Menurutnya, perguruan tinggi harus bisa memanfaatkan teknologi digital secara optimal terutama di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, sehingga proses pembelajaran tetap terus berlanjut meskipun dilaksanakan secara online. Namun demikian, kita tidak boleh meninggalkan cara belajar secara tatap muka (musyafahah) seperti diajarkan oleh para salafunas solihun.

Ketiga adalah bagaimana memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan talenta, serta mendorong kreativitas dan inovasi. Saat ini pemerintah telah membuka kesempatan untuk ‘merdeka belajar’, sementara pendidikan tinggi dituntut untuk responsif dan bijak dalam penerapannya. Implementasinya menuntut pendidikan tinggi untuk memperluas kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan seraya memanfaatkan kemajuan teknologi.

Keempat adalah bagaimana mengimplementasikan iptek sesuai konteks dan kearifan lokal. Seperti halnya STAIS Syaichona Moh. Cholil yang terlahir dari lingkungan pondok pesantren. Tujuan kehadiran pondok pesantren pada hakikatnya untuk turut mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat di sekitar pondok.

Oleh sebab itu, melalui program pengabdian masyarakat, STAIS Syaichona Moh. Cholil dapat menerjunkan tenaga pengajar maupun mahasiswa untuk terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pendampingan UMKM halal.

Wapres juga membei pernyataan bahwa di Kabupaten Bangkalan terdapat potensi yang sangat besar, mulai dari pertanian, perikanan dan kelautan, industri batik, hingga wisata halal. Apabila terus dikembangkan, potensi daerah Bangkalan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam mencapai visi Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada tahun 2024.

Kelima adalah pendidikan tinggi dalam mewujudkan generasi emas berkarakter dan berwawasan global, adalah bagaimana memperluas jejaring kerja sama, baik dengan pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi profesi dan kemasyarakatan, dunia usaha dan industri, hingga media, baik di dalam maupun di luar negeri.

Seiring dengan terbukanya kolaborasi yang semakin luas, maka semakin terbuka pula wawasan global seluruh sivitas akademika STAIS melalui kolaborasi riset, pertukaran pengajar dan mahasiswa, hingga kesempatan magang dan praktik kerja bagi peserta didik.

Sebagai penutup dari orasi ilmiahnya, Wapres berharap STAIS Syaichona Moh. Cholil dapat memberikan kontribusi yang semakin besar dan luas lagi untuk kemajuan bangsa. Wapres sangat mengapresiasi seluruh jajaran pimpinan STAIS, para kiai, pengajar, dan pengurus Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil atas dedikasi dan amal salehnya selama ini, dalam mengantar dan membimbing para santri menjadi SDM yang saleh, cerdas, terampil, dan mandiri.

Semoga STAIS dapat terus mencetak lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berwawasan global, sekaligus mampu bersikap tasamuh, berjiwa sosial, dan menghadirkan kedamaian dalam pergaulan, baik antar-saudara sebangsa maupun dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Penulis: Mr.

Sumber lain: wapresri.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.