Asscholmedia.net – Setelah pernikahan agung Nabi Adam as dan Ibu Hawa di hadapan Allah ﷻ dan disaksikan segenap penghuni surga. Kini tiba giliran kisah Nabi Adam as dan Ibu Hawa berbulan madu.

Allah ﷻ memerintahkan malaikat Ridwan ra sang penjaga surga agar membuatkan perkemahan yang super indah, merias para wildan (pelayan surga) dan para bidadari serta dibuatkan untuk Nabi Adam as seekor kuda yang terbaik seperti kilat yang menyambar dari bahan kasturi yang bernama kuda Maimun.

Saat kuda tersebut dihaturkan pada Nabi adam as, Nabi Adam as pun langsung menungganginya dan tidak lupa pula disiapkan bagi Ibu Hawa seekor unta pilihan surga untuk mendampingi Nabi Adam as yang atasnya dipasang tandu terbuat dari mutiara. Jibril as bertugas memegang kendali kuda, sedangkan Mikail as berjalan mengiringnya disebelah kanan dan Israfil as disebelah kiri. Kemudian mereka berdua berjalan mengelilingi langit dan mengucapkan salam pada para malaikat yang mereka jumpai. Para malaikat pun berkata: “Betapa mulia engkau Adam as, mengalahkan ciptaan Allah ﷻ yang lainnya”.

Hingga akhirnya mereka berhenti di depan pintu surga dan Allah ﷻ mewahyukan pada Adam as: “Ini surga-Ku dan istana kemuliaan-Ku masuklah kalian dan makanlah apa yang ada sesuka hati kalian dan janganlah mendekat pada pohon ini niscaya kalian tergolong orang-orang dzalim”.

Setelah itu malaikat menghantar mereka memasuki surga dan berkeliling menunjukkan semua keindahan surga yang tiada tara termasuk persediaan tempat-tempat bersemayamnya semua para Nabi kelak.

*****

Ketika Nabi Adam as dan Ibu Hawa berada dalam surga Allah ﷻ, mereka melihat ranjang pengantin (pelaminan) yang terbuat dari mutiara dilengkapi selimut sutra di atasnya dan terdapat pula 700 kursi yang terbuat dari mutiara merah yang berjajar anggun di dekatnya. Malaikat berkata: “Wahai Adam as dan Hawa turunlah kalian disini”.

Lalu, mereka turun dan duduk di atas pelaminan kemudian didatangkan kepada mereka dua petikan tangkai (dompol) anggur, disetiap ­satu tangkai (dompol) nya panjangnya kira-kira perjalanan satu hari satu malam. Mereka kemudian makan, minum dan berpesta ria taman-taman surga. Jika Nabi Adam as ingin menggauli Ibu Hawa maka mereka masuk disebuah kubah yang terbuat dari mutiara dan batu Zabarjud yang dipasang korden-korden sutra nan indah. Saat Ibu Hawa berjalan, maka dibelakangnya diiringi bidadari yang tidak terhitung jumlahnya.

Ibnu sina berkata: “Buah-bu­ahan surga yang pertama kali dimakan Nabi adam as adalah buah Pidara (Widoro: jawa. Bugkol: Madura)”.

Sementara Ibnu Abbas ra berkata: Buah yang pertama kali, yang mereka makan adalah buah anggur dan yang terakhir kali mereka makan adalah jagung gandum (buah Khuldi). Mereka di surga juga disuguhkan minuman arak, saat meminumnya, mereka merasakan kebahagian yang lebih. Maka barang siapa yang minum arak dunia, dia tidak bisa merasakan nikmatnya minum arak surga.

Betapa bahagianya Nabi Adam as dan Ibu Hawa tinggal di surga. Menurut Ibnu Abbas ra, Nabi Adam as dan Ibu Hawa berada di surga diperkirakan setengah hari dengan hitungan hari akhirat, yaitu 5 ratus tahun dari hitungan hari dunia sebelum akhirnya mereka berdua diturunkan ke bumi secara terpisah karena memakan buah terlarang.

Nabi Adam diturunkan di gunung Hindi (tanah Hindustan) yang bernama gunung ar-Raahun (sekarang : Adam’s Peak) terletak di wilayah pegunungan di antara Distrik Ratnapura dan Nuwara Eliya, Provinsi Sabaragamuwa, Sri Lanka. Sedangkan Ibu Hawa diturunkan di salah satu pantai negara Jiddah, Arab Saudi.

Waallahu A’lamu

Penulis: 𝑨𝒃𝒅𝒖𝒍 𝑨𝒅𝒛𝒊𝒎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.