Asscholmedia.net – Al-Kisah, dahulu ada seorang lelaki yang selalu mengucapkan doa, “Sehat dan selamat… sehat dan selamat…”

Lalu Ia ditanya: “Apa yang melatar belakangimu selalu berdoa seperti itu?”

Ia pun bercerita: “Dulu aku adalah seorang buruh pikul. Pekerjaanku memikul barang-barang. Suatu hari aku memikul sekarung gandum, lalu aku letakkan sejenak untuk istirahat. Aku berdoa, “Ya Allah, seandainya Engkau memberiku 2 potong roti setiap hari tanpa harus bersusah-payah begini, itu sudah cukup bagiku.”

Tiba-tiba ada dua orang sedang bertengkar dan saling pukul. Aku mendekati mereka dan berusaha melerai mereka berdua. Tapi malang, aku malah kena pukul oleh salah seorang di antara mereka tanpa sengaja. Kepalaku berdarah.

Baca jugahttps://asscholmedia.net/2021/01/30/surat-nabi-sulaiman-as-pada-ratu-bilqis/

Lalu datang aparat kemamanan setempat (polisi untuk zaman sekarang) dan meringkus mereka berdua. Melihat kepalaku berdarah, polisi itu juga menangkapku karena diduga terlibat perkelahian.

Aku dimasukkan ke dalam penjara selama beberapa waktu lamanya dan setiap hari aku dikirimi 2 potong roti.

Baca jugahttps://asscholmedia.net/2021/02/04/obat-sakit-panas-ala-rasulullah-saw/

Suatu malam, aku bermimpi mendengar seseorang mengatakan, “Bukankah kamu dulu pernah berdoa minta diberi 2 potong roti setiap hari tanpa harus bersusah-payah? Seandainya kamu dulu minta sehat dan selamat.”

Lalu aku terbangun dan berdoa, “Sehat dan selamat… sehat dan selamat…”

Tiba-tiba pintu penjara diketuk dan ada orang bertanya, “Di mana Umar si tukang pikul itu? Bebaskan dia.” Lalu aku dibebaskan.
*****

Pesan dari kisah di atas menurut al-Alamah Syikh Mushtofa al-Urusiy dalam Hasyiyahnya Nataiju al-Afkar al-Qudaiya fi Bayani Ma’ani Syarhi al-Risalah al-Qusyairiyah karya Syaikhu al-Islam Syaikh Zakaria al-Anshori adalah hendaknya kita menerima dan bersyukur pada apa yang kita miliki, jangan banyak mengeluh dan sekali-kali terbuai oleh pilihin nafsu yang belum tentu baik bagi kita.

Waalahu A’lamu
________________________________________________

Sumber kisah di atas kutib dari kitab ar-Risalah Al-Qusyairiyah karya al-Imam al-Qusyairiy, Bab Mimpi atau juga bisa dibaca dalam Hasyiyah Nataiju al-Afkar al-Qudaiya fi Bayani Ma’ani Syarhi al-Risalah al-Qusyairiyah karya Syaikhu al-Islam Syaikh Zakaria al-Anshori karya Syikh Mushtofa al-Urusiy. Berikut teks aslinya:

وحكي عَن بَعْضهم أَنَّهُ كَانَ يَقُول أبدا: العافية العافية فقيل لَهُ: مَا معنى هَذَا الدعاء.
قَالَ: كنت حمالا فِي ابتداء أمري وكنت حملت يوما صدرا من الدقيق فوضعته لأستريح فكنت أقول يا رب لو أعطيتني كُل يَوْم رغيفين من غَيْر تعب لكنت أكتفي بهما فَإِذَا رجلان يختصمان فتقدمت أصلح بينهما فضرب أحدهما رأسي بشيء أراد أَن يضرب بِهِ خصمه فدمى وجهي فجاء صاحب الربع فأخذهما فلما رآني ملوثا بالدم أخذني وظن أنني مِمَّن تشاجر فأدخلني السجن وبقيت فِي السجن مدة أوتى كُل يَوْم برغيفين فرأيت ليلة فِي المنام قائلا يَقُول لي: إنك سألت الرغيفين كُل يَوْم من غير نصب وَلَمْ تسأل العافية فانتبهت وقلت: العافية العافية فرأيت بَاب السجن يقرع وقيل: أين عُمَر الحمال وخلوا سبيلي.

Penulis: Abdul Adzim

Referensi:

• Ar-Risalah al-Qusyairiyah| Darul al-Kutub al-Ilmiyah hal 421

• Hasyiyah Nataiju al-Afkar al-Qudaiya fi Bayani Ma’ani Syarhi al-Risalah al-Qusyairiyah| Darul al-Kutub al-Ilmiyah juz 1 hal 339

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.