🚩Ijazah Ulama

Asscholmedia.net – Ditemukan dalam kitab Tausyikh ala Ibnu Qasim karya Syaikh Nawawiy al-Bantaniy sebuah keterangan mengenai amalan mendatangkan hujan dengan redaksi sebagai berikut:

(Faidah) ritual membacakan sebagain Ayat al-Qur’an pada sejumlah batu (kerikil) untuk Istisqa’ (mengharap turunnya hujan) merupakan suatu amalan yang dianggap baik yang bersumber dari riwayat al-Hasan al-Bishriy, Ibnu Sirin dan lainnya. Berikut penjelasan lengkapnya:

Ambilah 70 ribu kerikil lalu setiap satu persatu kerikil itu dibacakan Ayat:

وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ ( ٱلشُّورىٰ: ٢٨ )

“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji.” (QS. Asy-Syura: 28).

Dan setiap mendapat 100 kali bacaan, berdoa dengan doa:

اَللّٰهُمَّ لاَ تُهَلِْكْ بَلاَدِكَ بِذُنُوْبِ عِبَادِكَ، وَلَكِنْ بِرَحْمَتِكَ الشَّامِلَةِ اسْقِنَا مَاءً غَدَقاً تَحْيَا بِهِ الْأَرْضُ، وَتَرْوَى بِهِ الْعِبَادُ إِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٍ.

“Duhai tuhanku! Jangan rusak negeri-Mu karena dosa hamba-hamba-Mu. Tetapi dengan pelantara rahmat-Mu yang melimpah, turunkan hujan yang deras yang akan mampu menghidupkan bumi dan menyegarkan hamba-hamba-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian semua kerikil tadi dilemparkan pada air yang mengalir (semacam sungai) atau pada air yang diam (semacam kolam).

Selanjutnya Syaikh Nawawi mengatakan: “Sentara para ulama Magrib (Maroko) mengunakan media Shawat Nariyah untuk mendatangkan hujan, yaitu:

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ.

“Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dengan keberkahan yang sempurna, dan limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang sempurna untuk penghulu kami Muhammad, yang dengan beliau terurai segala ikatan, hilang segala kesedihan, dipenuhi segala kebutuhan, dicapai segala keinginan dan kesudahan yang baik, serta diminta hujan dengan wajahnya yang mulia, dan semoga pula dilimpahkan untuk segenap keluarga dan sahabatnya sebanyak hitungan setiap yang Engkau ketahui”.

Mereka membaca Shawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali dalam satu kali duduk.

Sebagian ulama mengatakan: “Dianjurkan mengamalkan Shalawat Nariyah (dengan bilangan dan cara yang telah disebutkan) untuk mendatang hujan sebagaimana dianjurkan mengamalkan shalawat ini ketika mempunyai beberap hajat (keinginan) agar terkabul.

Diantara amalan yang bisa digunakan mendatangkan hujan adalah tawassul dengan bacaan istighfar namun yang paling baik bila dibaca secara berjama’ah sebanyak 1000 kali dengan shighat (bentuk bacaan) istighfar sebagai berikut:

أسْتَغْفِرُ اللهَ وَأتُوبُ إلَيهِ

“Aku memohon ampunan pada Allah dan aku bertaubat pada-Nya.”

Sebagaimana anjuran sebagian ulama yang mengatakan: “Barang siapa yang ingin memiliki rezeki harta, anak, kebun (atau apa yang didalamnya) dan lainnya perbanyaklah mengamalkan (membaca) istighfar seperti yang tunjukan Ayat dalam al-Qur’an al-Karim Allah berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًاوَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا

”Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. ” (Qs Nuh: 10-12). Waallahu A’lamu.

Penulis: Abdul Adzim

Referensi

🚩Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi| Quutu al-Habib al-Gharib Tausikh ala Ibni Qasim| Darul al-Kutub al-Ilmiyah hal 172
🚩Sayyid Muhammad Haqqi an-Naziliy| kitab Khazinatu al-Asror|Darul al-Kutub al-Ilmiyah hal 81

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.