🚩Kisah Hikmah |2|

Asscholmedia.net – Atha’ as-Salimiy pernah berkisah: “Pada suatu tahun, berbulan-bulan hujan tidak turun di negeri kami. Lalu kami keluar hendak melakukan sholat memohon hujan, tiba-tiba kami bertemu dengan Sa’dun al-Majnun (si gila) yang suka tinggal di pekuburan. Kemudian ia memandang kearahku sembari bertanya:

ياعطاء أهذا يوم النشور أو بعثر ما في القبور؟

“Apakah hari ini adalah hari pembangkitan (kiamat) atau semua isi kubur telah dibangkitkan?”.

“Bukan, tetapi kami semua keluar untuk melakukan sholat memohon hujan.” jawabku

Ia bertanya lagi:

يا عطاء، بقلوب أرضية أم بقلوب سماوية؟

“Apakah mereka berdoa dengan hati langit (hati yang bersih dari urusan duniawi) atau hati bumi (hati yang sibuk dengan urusan duniawi)?”

“Tentu dengan hati langit.” tegasku

هيهات يا عطاء قل للمتبهرجين لا تتبهرجوا فإن الناقد بصير.

“Sangat jauh sekali (tidak mungkin) wahai ‘Atha’, katakan pada mereka-mereka yang berhias dengan kepura-puraan. Jangan lagi berhias dengan kepura-puraan karana Dzat Yang Mencatat Segala Perbuatan, Dia Maha Melihat” sanggahnya.

Kemudian Sa’dun al-Majnun menengadah kedua tangannya ke langit dan berdoa:

ﺇﻟﻬﻲ ﻭﺳﻴﺪﻱ ﻭﻣﻮﻻﻱ ﻻ ﺗﻬﻠﻚ ﺑﻼﺩﻙ ﺑﺬﻧﻮﺏ ﻋﺒﺎﺩﻙ ﻭﻟﻜﻦ ﺑﺎﻟﺴﺮ ﺍﻟﻤﻜﻨﻮﻥ ﻣﻦ ﺃﺳﻤﺎﺋﻚ ﻭﻣﺎ ﻭﺍﺭﺕ ﺍﻟﺤﺠﺐ ﻣﻦ ﺁﻻﺋﻚ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺳﻘﻴﺘﻨﺎ ﻣﺎﺀ ﻏﺪﻗﺎ ﻓﺮﺍﺗﺎ ﺗﺤﻴﻲ ﺑﻪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻭﺗﺮﻭﻱ ﺑﻪ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻳﺎ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﻗﺪﻳﺮ.

“Duhai Tuhanku, duhai Tuanku, duhai Junjunganku, jangan Kau rusak negeri ini karena dosa hamba-hamba-Mu. Tetapi dengan pelantara rahasia yang tersirat disetiap nama-Mu, juga dengan pelantara setiap nikmat-Mu yang tersembunyi. Kami mohon turunkan hujan yang deras dan lebat yang akan memberi kehidupan untuk hamba-hamba-Mu. Menyuburkan setiap tanah dinegeri ini. Wahai Dzat yang berkuasa atas segala sesuatau.”

Belum selesai Sa’dun al-Majnun berdoa, guntur dan petir bergelar menghampar awan hitam dilangit lalu hujan turun dengan derasnya. Setelah selesai berdoa, Sa’dun al-Majnun pergi sambil mendendangkan Syair:

ﺃﻓﻠﺢ ﺍﻟﺰﺍﻫﺪﻭﻥ ﻭﺍﻟﻌﺎﺑﺪﻭﻧﺎ # ﺇﺫ ﻟﻤﻮﻻﻫﻢ ﺃﺟﺎﻋﻮﺍ ﺍﻟﺒﻄﻮﻧﺎ
ﺃﺳﻬﺮﻭﺍ ﺍﻷﻋﻴﻦ ﺍﻟﻌﻠﻴﻠﺔ ﺣﺒﺎ # ﻓﺎﻧﻘﻀﻰ ﻟﻴﻠﻬﻢ ﻭﻫﻢ ﺳﺎﻫﺮﻭﻧﺎ
ﺷﻐﻠﺘﻬﻢ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ # ﺣﺴﺐ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻥ ﻓﻴﻬﻢ ﺟﻨﻮﻧﺎ

Betapa bahagia orang-orang yang zuhud dan rajin beribadah, mereka telah rela kelaparan demi Tuhannya.

Menahan kantuk di malam hari hingga mata mereka lebam hanya demi kecintaannya pada Allah ﷻ.

Malam-malamnya dihabiskan untuk beribadah pada Allah ﷻ, mereka sibuk beribadah hingga banyak orang menganggapnya gila.

Waallahu A’lamu

Penulis: Abdul Adzim

🚩Referensi:

📖 al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazaliy| Ihya Ulumiddin| Daru al-Kutub al-Ilmiyaj juz 1 , hal 401

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.