Asscholmedia.net – Dalam acara Kongres perdana (20/9) Ikatan Mahasiswa dan Sarjana Santri Syaichona Moh. Cholil (IMASS) yang dilaksanakan di Aula Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, RKH. Muhammad Nasih Aschal, M.Pd memberikan sambutan dan harapan besar terhadap seluruh alumni yang memiliki status mahasiswa dan sarjana.

Beliau menuturkan bahwa dalam Kongres pertama ini, IMASS dapat menyusun langkah-langkah strategis agar terarah dan membawa dampak positif untuk kemaslahatan Alumni lebih-lebih masyarakat di bangkalan. Diharapkan kongres pertama ini menjadi awal yang baik dan menjadi permulaan yang mengantarkan keberadaan IMASS menjadi organisasi yang melakulan upaya kongkrit dan tindakan aktual untuk memberi suport terhadap apa yang menjadi impian besar Masyayikh dan guru-guru di PPSMCH.

Dengan tergabung di IMASS Alumni dapat menjadi insan yang konstruktif dan dapat mengambil peran dalam tujuan pembangunan visi dan misi manusia yang seutuhnya. Melalui IMASS, alumni juga diharapkan memiliki sikap optimis yang tinggi ketika memikul nama besar Syaichona Moh. Cholil karena RKH. Muhammad Nasih Aschal yakin perjalanan IMASS ini akan mudah.

Dalam kongres ini nantinya juga akan melaksanakn proses pencarian figur pemimpin baru yang dapat memberikan ide-ide untuk bagiamana mengatasi setiap persoalan-persoalan yang dirasakan oleh masyarakat. RKH. muhammad Nasih Aschal cukup antusias dan bangga dengan keberadaan IMASS perkumpulan mahasiswa dan sarjana memiliki cara pandang yang berbeda dan lebih dinamis sehingga bisa menjdi media tukar pikiran dan shering pendapat bersama beliau.

Melalui Hasil kongres tersebut diharapkan bisa membuka pintu komunikasi dengan masyayikh pondok PPSMCH dan RKH. Muhammad Nasih Aschal akan mengawal betul pergerakannya karena beliau Berharap organisasi IMASS dapat memberikan solusi untuk masalah masyarakat sehingga ada daya tarik antusias tinggi terhadap IMASS

Selama keberlangsungan kongres, RKH. Muhammad Nasih Aschal ingin menitipkan terhadap peserta agar apapum hasil kongres bisa dijadikan semngat yang besar untuk bekerja dan mengabdi sehingga punya prinsip dan pegangan untuk beliau dalam menjadi seorang pemimpin yang bisa melihat apapun dari sudut pandang positif dan selalu lebih melihat sesuatu yang belum dikerjakan, Karena Beliau yakin setiap santri punya tanggung jawab untuk menjaga apa yang di tinggalkan guru-guru terdahulu.

Oleh: Faisol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.