Asscholmedia.net – Salah satu penyair berkata:

نعيب زماننــا والعيب فيــنا وما لــزماننــا عيب ســوانـا
وقد نهجو الزمان بغير جرم ولو نطق الزمان بنا هجانا
فـدنيــانا التـصنع والتـرائي ونحـن بها نخادع من يرانا
وليس الذئب يأكل لحم ذئب ويأكل بعضنا بعض عيـانا

Kita kerap mencela masa, sedang kesalahan sebenarnya ada pada diri kita, tiada sebutir kesalahan pada masa, kecuali kesalahan diri kita sendiri.

Kita kerap menuntut masa tanpa cela, andai masa bisa bicara niscaya masa akan mencaci kita.

Dunia kita adalah panggung sandiwara dan tontonan belaka, kita di dunia kerap nuduh orang yang memandangi kita.

Serigala tiadalah pernah memakan daging rekannya, sedangkan kita terang-terangan acap kali makan daging sesama [¹].

Rasulullah ﷺ bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَقُولُ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَلاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَإِنِّى أَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ فَإِذَا شِئْتُ قَبَضْتُهُمَا

”Allah ﷻ berfirman: “Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mengatakan: ‘Ya khaybah dahr’ (ungkapan mencela waktu, pen). Janganlah seseorang di antara kalian mengatakan ‘Ya khaybah dahr’ (dalam rangka mencela waktu, pen). Karena Aku adalah (pengatur) waktu. Aku-lah yang membalikkan malam dan siang. Jika suka, Aku akan menggenggam keduanya.” (HR. Muslim no. 6001).

Baca juga:

An-Nawawi ra dalam Syarh Shahih Muslim mengatakan:

قالوا: هو مجاز وسببه أن العرب كان شأنها أن تسب الدهر عند النوازل والحوادث والمصائب النازلة بها من موت أو هرم أو تلف مال أو غير ذلك فيقولون ” يا خيبة الدهر ” ونحو هذا من ألفاظ سب الدهر فقال النبي صلى الله عليه وسلم : ” لا تسبوا الدهر فإن الله هو الدهر ” أي : لا تسبوا فاعل النوازل فإنكم إذا سببتم فاعلها وقع السب على الله تعالى لأنه هو فاعلها ومنزلها ، وأما الدهر الذي هو الزمان فلا فعل له بل هو مخلوق من جملة خلق الله تعالى.

Para ulama mengatakan: “Hadist ini adalah ungkapan kata majaz. Sebab musabab hadist ini adalah bahwa orang Arab dahulu biasa mencela masa (waktu) ketika tertimpa berbagai macam musibah seperti kematian, kepikunan, hilang (rusak)-nya harta dan lain sebagainya sehingga mereka mengucapkan “Ya khaybah dahr” (ungkapan mencela waktu, pen) dan ucapan celaan lainnya yang ditujukan kepada waktu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَسُبُّوا الدَّهْرَ، فَإِنَّ اللهَ هُوَ الدَّهْرُ

“Janganlah mencela masa, karena sesungguhnya Allah Ta’ala adalah (pengatur) masa.” (HR. Muslim no. 2246)

Maksudnya jangan sekali-kali kalian mencela musibah yang turun, jika kalian mencelanya maka akan jatuh mencela Allah ﷻ karena Dia yang melakukan dan menurunkan musibah sedangkan masa hanyalah waktu yang tidak bisa berbuat apa-apa bahkan masa hanya makhluk dari makhluk ciptaan Allah ﷻ.

Waalahu A’lamu
________

[¹] Bait-bait syair di atas sangat populer di kalangan para ulama, konon bait-bait syair ini adalah buah karya al-Imam asy-Syafi’i sebagaimana disebutkan Ibnu Qutaibah ad-Dainuriy dalam kitabnya ‘uyunu al-Akhyar [hal 232] yang tercantum dalam kitab yang bernama Diwan asy-Syafi’i [hal 106]. Sedangkan Ibnu al-Banna dalam kitabnya ar-Silah [hal 41] nisbatkan bait-bait syair ini pada sebagian Ahli Hikmah yang dirawayat al-Baihaqi dalam kitab az-Zuhdu [hal 233] melalui jalur sanad Muhammad bin Syadil al-Hasyimiy. Sementara az-Zarkaliy dalam kitab al-A’lam [hal 7/20] menisbat bait-bait syair ini pada Ibnu Link yaitu Muhammad bin Mahdi bin Ja’far bin Link Abu al-Husain al-Bashar, seorang penyair kenamaan dan para ilmu nahwu. Ada ulama yang menisbatkan bait-bait syair ini Jalaluddin as-Suyuti dalam kitab Bughiyah al-Wi’ah [1/219] dan penisbatan yang terakhir ini yang paling mendekati kebenaran.
________
Sumber:
🎯 |Abu Zakariya Muhyyiddin an-Nawawi, Syarah Shahih Muslim juz 7 hal 419
🎯 |Muhammad al-Kandahlawi al-Madani, Awjazu al-Masalik ila al-Muwaththa Malik juz 17 hal 455
________
Oleh: Ust. Abdul Adzim (Pengajar di PP. Syaichona Moh. Cholil)
Bangkalan, 10 Ramadhan 1441 H

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.