Asscholmedia.net – Bangkalan, upaya mensukseskan Musyawarah Besar terus dilakuakn oleh Pengurus Pusat Asschol, Turba dan Sosialisasi ke tiap-tiap PC Asschol terus digenjot dan digelar secara massif dan merata, kini giliran PC Asschol Konang bertempat dirumah Ketua PC Asschol Konang H. Imron kegiatan sosialisasi Mubes sukses terlaksana pada 28/01/18.
Kegiatan yang dihadiri langsung oleh KH. Nasih Aschal dan KH. Karror Aschal ini dimulai sejak pukul 14.00 – 16.00 WIB. Dengan penuh khidmat dan kekeluargaan, dimana KH. Nasih Aschal banyak memberikan motivasi kepada para alumni dan simpatisan dengan mengenang perjuangan al-maghfurllah KHS. Abdullah Schal.
“kita tentunya masih ingat bagaimana perjuangan KHS. Abdullah Schal dalam menyebarkan ilmu agama ditengah-tengah masyarakat Bangkalan, serta bagaimana keadaan Bangkalan yang damai pada waktu itu sudah jauh berbeda dengan keadaan saat ini” tuturnya mengawali pemaparan.
Ra Nasih menilai bahwa Bangkalan pada masa KHS. Abdullah Schal dan KH. Kholil AG merupakan kiblat dari kabupaten lain di pulau Madura, menurutnya Bangkalan waktu ini merupakan penentu sikap dan kebijakan terhadap keputusan kabupaten lain termasuk pada saat penolakan pembangunan jembatan Suramadu yang pada saat itu masyarakat Madura secara umum masih sangat lemah SDM nya beda dengan sekarang.
Pada pemaparan kedua KH. Karror Aschal juga banyak meberikan penjelasan seputar Mubes dan kenapa Mubes ini harus dilaksanakan “Mubes ini merupakan musyawarah besar yang sangat penting dilaksanakan untuk menyatukan kekuatan serta aspirasi alumni dimana pada gilirannya akan banyak memberikan manfaat kepada alumni sendiri” ucapnya.
Selain menjelaskan Mubes secara detail Ra Karror juga menyatakan bahwa tema Mubes yaitu “eksistensi alumni di era globalisasi” artinya secara tidak langsung menanyakan apa peran dan fungsi almni saat ini yang menurutnya hal itu selaras dengan perkembangan zaman dan dinamika yang dihadapi alumni saat ini sehingga diharapkan pada mubes nantinya akan banyak memberikan solusi dari pelbagai problem yang dihadapi oleh alumni dan masyarakat secara umum.
Pada sesi diskusi dan tanya jawab ketua panitia pelaksana Mubes Abd. Wahed, M.Pd.I menyatakan bahwa Mubes ini murni sebagai perkumpulan sosial dan keagamaan bukan perkumpulan politik “Mubes ini bukanlah gerakan politik dan tidak berfiliasi dengan gerakan politik praktis manapun husunya pilkada Bangkalan” jelasnya.
Hal itu menurutnya perlu dijelaskan sebab ada salah satu Pengurus Cabang Asschol yang salah menilai Musayawarah Besar pertama ini menyangka bahwa ini adalah dalam rangka menggalang kekuatan politik dikarenakan waktu pelaksanaannya yang dekat dengan pelaksanaan Pilkada serentak 2018, namun alhamdulillah setelah dijelaskan akhirnya semua PC Asschol paham bahwa kegiatan ini murni untuk melanjutkan dakwah para masyayikh Ponpes Syaichona Moh. Cholil.
Sementara itu dari dasil pendataan diketahui bahwa jumlah alumni yang berada di konang sebanyak 50 alumni walaupun ada beberapa orang yang merantau namun hal itu tidak menyurutkan langkah PC ASSCHOL Konang untuk ikut serta mensukseskan Mubes “alhamdulillah kami tetap semangat mendukung Mubes ini dan untuk iuran wajib alumni Rp. 7.500.000 tiap cabang sudah ada 5 alumni yang siap menanggungnya” ungkap H. Imron ketua PC Asschol Konang.
“dalam melaksanakan penggalangan dana ini kami tidak mempertanyakan untuk apa dan mengapa diperlukan dana sebanyak itu, kami disini melaksanakan penggalangan dana alasannya Cuma satu yaitu diperintah oleh para masyayikh” imbuh Ust. Nawawi salah satu Pengurus Cabang Asschol Konang.
Dengan pernyataan ini Ra Nasih langsung menanggapi bahwa inilah buah mencari ilmu selama bertahun-tahun di pesantren, hal ini menurutnya menggambarkan akhlaq hakiki seorang santri yang lebih banyak berbuat daripada berdebat, lebih banyak melangkah daripada terus menerus menentukan arah.
Reporter: Zainal Arifin
Redaktur: Abdul Aziz