Asscholmedia, pada pengajian asschol putri 02/01/2018 selasa pahing kemarin, nyai Hj. Muthmainnah Aschal bercerita tentang kedermawanan para sahabat Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam.

Kedermawanan sahabat kesayangan Rasulullah Abu Bakar As Shiddiq Radiyallahu Anhu ini sangat luar biasa, cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya membuat Abu Bakar memberikan seluruh hartanya demi kepentingan cintanya tersebut, sampai sampai harta yang tersisa hanya baju yang dipakai pada dirinya.

Pada suatu saat seseorang yang sangat miskin mendatangi Abu Bakar “Wahai Abu Bakar saya telah mendengar tentang kekayaan dan kedermawananmu, sedangkan aku adalah seseorang yang sangat miskin yang tidak memiliki baju, maka dari itu saya meminta baju kepadamu untuk saya pakai” maka seketika itu Abu Bakar masuk kedalam kamarnya kemudian baju yang merupakan satu satunya harta yang tersisa ia serahkan pula kepada orang miskin yang meminta tersebut.

Setelah kejadian itu Abu Bakar dipanggil oleh Rasulullah Shollahu Alaihi Wasallam, Abu Bakar pun menghadap kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam dalam keadaan yang kurang layak dengan kain penutup yang hanya menutupi auratnya saja.

Rasulullah bertanya tentang sesuatu yang telah terjadi kepada Abu Bakar di depan para sahabat yang lebih dulu duduk bersama dengan Rasulullah, “Ya Abu Bakar apakah kamu telah memberikan bajumu kepada tamu yang miskin tadi?, tahukah engkau siapa tamu yang mengunjungimu tadi?. Dengan kelembutan Abu Bakar menjawab “Tidak Ya Rasulullah”  “Ya Abu Bakar tamu itu adalah Jibril yang sedang menguji kedermawananmu” maka para sahabat semuanya merasa kagum terhadap kedermawanannya Abu Bakar.

Nyai Muth (sapaan Nyai Hj. Muthmainnah) juga bercerita tentang sahabat Abdurrahman bin A’uf dimana pada saat itu karena terlalu kayanya Abdurrahman bin A’uf, seandainya Abdurrahman bin A’uf itu mengambil batu di jalan kemudian beliau menjualnya dipasar niscaya batu itu laku terjual.

Pada suatu waktu Abdurrahman bin A’uf mendengar Rasulullah berkata bahwa orang yang miskin akan lebih dulu masuk kepada surganya Allah dari pada orang kaya selisih 500 tahun, walaupun ibadahnya, taatnya, amalnya sama dihadapan Allah Subhanahu Wata’Ala, akan tetapi sesungguhnya hisabnya orang yang kaya tersebut jauh lebih panjang dari pada orang yang miskin.

Setelah mendengar sabda Rasulullah tersebut seketika itu Abdurrahman bin A’uf langsung menginfaqkan seluruh hartanya dijalannya Allah,  akan tetapi aneh bin ajaib hartanya Abdurrahman bin A’uf semakin banyak melimpah, seolah olah dunia yang telah mengejar Abdurrahman bin A’uf.

Nyai Hj. Muthmainnah Aschal menyampaikan bahwa harta yang ditasarrufkan dijalannya Allah, harta yang dishadaqahkan karena Allah tidak akan habis bahkan harta tersebut akan ditambah dan ditambah barakahnya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jangan sampai diri kita kalah dengan orang yang kaya di dalam urusan bershadaqah, karena sesungguhnya dibalik shadaqah itu terdapat sebuah kesuksesan.

Orang yang sukses itu bukanlah orang yang banyak harta, akan tetapi orang yang sukses adalah orang yang dengan harta tersebut mampu menambah amal kebaikan, baik untuk kepentingan dunia lebih lebih kepentingan akhirat.

Meskipun demikian kita tidak perlu untuk menilai orang lain, cukup kita introspeksi diri apakah kita menjadi orang yang sukses atau kita menjadi orang yang gagal.

Redaktur: Agus Mukaffi Makki
Editor : Abdul Aziz

One Reply to “NYAI MUTHMAINNAH ASCHAL; CEGAH HUBBUD DUNYA DENGAN SIFAT DERMAWAN”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.