Sabtu 7 Oktober 2017, dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1439 H. Halaqoh 4444 İbu Nyai dan Muballighoh se Jawa Timur kali ini diadakan di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Banner dan baliho terpampang di pintu gerbang utama sebagai ucapan selamat datang, lagu Hubbul Wathan juga dikumandangkan, shalawat al-Habsy yang dilantunkan oleh santri Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Putri juga turut ditampilkan sebagai rangkaian acara dalam penyambutan.

“Persiapan yang dilakukan dimulai dari tahap persiapan rapat kemudian dilanjutkan di tingkat kombinasi Jawa Timur setelah itu ditindak lanjuti dengan rapat di tingkat kombinasi kabupaten, kegiatan ini diadakan atas nama Pondok Pesantren, tutur Ibu Zainah selaku ketua Panitia.

“Undangan ini terdiri dari empat zona, yaitu Zona Tapal Kuda, Zona Matraman, Zona Arek dan Zona Madura. Dari empat zona tersebut terdiri dari berbagai kabupaten termasuk di Bangkalan misalnya terdapat 1000 undangan, lanjut Ibu Zainah saat di interview langsung di tempat acara.

“Tujuan acara ini yang pertama tiada lain dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1439 H. yang dikemas dengan Halaqoh yang isinya pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 4444, yang dibaca oleh para Ibu Nyai se Jawa Timur”, imbuhnya dengan tegas.

Sejumlah tamu penting dalam acara Halaqoh 4444 Ibu Nyai dan Muballighoh se Jawa Timur

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Bangkalan R.K. Muh. Makmun Ibnu Fuad, SE. beserta wakilnya Ir. KH. Mondir Rofii, Ketua PC GP Ansor Bangkalan K.H. Hasani Zubair Muntashor dan segenap majelis keluarga Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil.

Juga hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf beliau menyampaikan “sekarang kita berkumpul di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil di mana Pondok Pesantren ini adalah tempat mondoknya para ulama, para kiai pendiri Nu. Saya disini bukan atas nama pribadi akan tetapi merupakan inisiatif dari Ibu Nyai dan Para Kiai, Kemudian menyatakan tekad untuk membantu apa yang telah di putuskan oleh para ulama dan kiai, inikan semata-mata karena kiai bukan karena saya, saat diwawancarai oleh beberapa awak media di lokasi acara.

Reporter : Rofii el-Ponti
Editor : Ahmad Hafsin

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.