Asscholmedia.net – Muharram merupakan bulan syahrullah, hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitabnya Syarh Suyuthi Ala Shahih Muslim. Sebagaimana kita tahu bahwa dalam menyambut Tahun Baru Islam atau bulan Muharram mulai dari pelosok desa hingga deretan kota mengadakan berbagai rangkaian kegiatan yang dikemas dengan istighatsah, tabligh akbar, dzikir bersama dan lain-lainnya.

Di kota Bangkalan yang merupakan kota dzikir dan shalawat, masyarakat dari berbagai desa dengan antusias berbondong-bondong berangkat ke kota shalawat guna memerihkan peringatan Tahun Baru Islam, pawai motor keliling kota Bangkalan disertai lantunan shalawat sebagai kegiatan awal yang dipimpin langsung oleh RKH. Fachrillah Aschal. Tepatnya di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil pada malam Kamis tanggal 1 Muharram 1439 H juga diadakan pengajian umum dan pembacaan Shalawat Al-Habsy bersama Ahbabul Musthafa Bangkalan yang dipimpin langsung oleh RKH. Fachrillah Aschal dan RKH. Karror Aschal.

Dalam hal ini Al Habib Murtadho bin Abu Bakar bin Thohir bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Abdullah (Cicit pengarang kitab Sullamut Taufiq) dari Yaman sebagai Muballigh menyampaikan banyak hal kepada masyarakat dan para santri yang hadir. Berikut cuplikan tausyiah beliau yang dirangkum oleh penulis, beliau memulai tausyiahnya dengan cerita-cerita inspirasi dan motivasi, sebagai muqoddimah beliau mengatakan kita selama dan selagi masih hidup jangan terlalu disibukkan dengan urusan duniawi akan tetapi sibukkanlah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selanjutnya, memperbaiki diri itu dimulai sejak kecil agar menjadi kebiasaan, ibarat tanaman yang baru tumbuh mau dibentuk seperti apapun itu masih mudah tetapi kalau sudah tua akan menjadi sulit karena bisa membuat tanaman menjadi mati begitu pula jika memperbaiki diri menunggu masa tua.

Di tahun baru hijriyah ini beliau juga berpesan untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Allah karena setiap amal kita pasti akan di hisab oleh Allah, beliau memberi contoh, jika seorang santri di tahun ini mengkhatamkan satu, dua atau tiga kitab maka di tahun berikutnya harus diniatkan dalam hati untuk mengkhatamkan enam kitab atau lebih, karena barangsiapa yang berniat dalam hati satu kebaikan maka Allah akan membuka beberapa pintu kebaikan. Umur manusia itu sangat mahal tapi umurnya santri itu lebih mahal karena salah satu yang diberi pertolongan oleh Allah adalah pemuda yang lebih dekat kepada-Nya. Sesungguhnya tumbuhan yang baru ditanam bila bengkok bisa diluruskan akan tetapi jika sudah jadi pohon tidak bisa diluruskan begitupun dengan seorang hamba ketika waktu muda bisa diluruskan tapi jika sudah tua tidak bisa, jadi paksakanlah diri kalian wahai santri dalam belajar, karena Allah akan memberi pahala dalam usaha kalian. Barangsiapa berkata saya masih muda dan nanti kalau sudah tua saya taat kepada Allah maka ketika kita sudah tua akan mengalami penyesalan. Dan selektiflah dalam mencari seorang teman karena manusia itu tergantung pada temannya, pilihlah teman yang mendekatkan diri kepada Allah dan menambah pengetahuan kepada Allah. Siapapun teman yang menyebabkan waktumu hilang dengan percuma maka jauhilah dia karena dia akan menjauhkan kita dari Allah.

Redaktur : Rofii el-Ponty
Editor : Ahmad Hafsin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.